Ramadhan, Bulan Doa

Oleh Moh. In`ami, M.Ag.

Kita sekarang berada di bulan Ramadhan. Suatu kenyataan yang menggemberikan dan rezeki yang besar, betapa hal ini merupakan salah satu kesempatan berkah di mana doa dimohonkan. Jadi sangat diharapkan bagi setiap Muslim untuk dapat memanfaatkannya. Lalu ia memuji Allah, Sang Pencipta Yang Mahakuasa, bershalawat, dan meminta pengampunan.

Nabi saw pernah bersabda, `(Dalam  hadits Qudsi) Allah berfirman: `Wahai bani Adam, apa yang kamu mohonkan dan harapkan kepada-Ku, Aku ampuni kesalahan yang ada pada dirimu dan Aku tidak peduli.` (HR. Turmudzi)

Rabb Yang Mahakuasa lebih suka seorang hamba yang puasa untuk mengabulkan permohonannya, memenuhi hajatnya, dan mengampuni dosa-dosanya. Doa orang yang berpuasa tidak ditolak.

Allah berfirman: `Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.`(QS. Ghafir: 60). Dan Allah yang Mahakuasa memuji orang-orang yang berdoa kepada dan berlindung kepada-Nya. Dia berfirman: `Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.`(QS. Al-Anbiya’: 90)

Terdapat dorongan agar berdoa dalam ayat-ayat puasa yang memiliki hubungan erat, `Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku`(QS. Al-Baqarah: 186) dan firman-Nya, `Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi`(QS. Al-Dukhan: 3) yang demikian itu karena terdapat pengabulan doa di dalam malam itu.

Beliau saw bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir, beliau berjuang dengan berdoa dan ibadah, karena terdapat malam Lailatulqadar, yang lebih baik dari seribu bulan, dan berkah Allah besertanya. Para sahabat ra pun memanfaatkan kesempatan itu, berdoa di dalamnya.

Aisyah bertanya kepada beliau saw: `Wahai Rasul, apa yang saya baca jika menemukan malam Lailatulqadar? Beliau bersabda: `Kamu berkata, ya Tuhan, Engkau adalah pengampun, mencintai pengampunan, maka ampuni aku.`(HR. Turmudzi, Nasai & Ibn Majah)

Di antara saat-saat yang dengar doa seorang Muslim yaitu pada saat setelah shalat dan pada saat sujud. Permohonan dijawab ketika sujud, ketika seseorang dekat dengan Tuhannya. `Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).`(QS. Al-Alaq: 19) `Hal terdekat seorang hamba kepada Tuhannya adalah saat dia bersujud, jadi perbanyaklah doa.`(HR. Muslim)

Lantas apa yang kita doakan? Dan untuk siapa berdoa? Kita berdoa untuk diri sendiri, orang tua, keluarga, dan untuk orang-orang mukmin agar tetap dalam kebaikan. Sebagaimana doa Nabi Ibrahim as: `Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab.`(QS. Ibrahim: 41)

Doa untuk anak perempuan, anak laki-laki dan keturunan adalah hal yang terpuji. Nabi Ibrahim as mendoakan keturunannya, dengan mengatakan: `Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.`(QS. Ibrahim: 40)

Dari tiga doa yang terkabulkan, di antaranya adalah doa seorang ayah.  Ayah meminta kepada Allah agar memberi taufiq, keberhasilan, dan petunjuk untuk anak-anaknya. Doa kebaikan dan kebahagiaan sang ibu untuk anak-anaknya, dan doa sang suami untuk istrinya, dan doa sang istri untuk suaminya, dengan sebuah permohonan: `Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.`(QS. Al-Furqan: 74)

Maka di bulan Ramadhan ini seorang Muslim menjadi mulia dengan doa. Karena melalui doa itulah ia bergantung kepada Allah. Dan bulan yang berkah ini terbuka luas kesempatan untuk berdoa, bermunajat dan beribadah. Jika tidak kita mulai berdoa sejak sekarang, kapan lagi.

 

 

Share this Post1: